Hadits Arbain ke-30
Disampaikan pada pertemuan Hadits 27 September 2021 (Ust. Ahmad Nasir, Lc.)
- Hadits
عَنْ أَبِي ثَعْلَبَةَ الخُشَنِيِّ جُرثُومِ بْنِ نَاشِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللهِ ﷺ قَالَ: «إِنَّ اللهَ فَرَضَ فَرَائِضَ فَلَا تُضَيِّعُوهَا، وَحَدَّ حُدُوْداً فَلَا تَعْتَدُوهَا وَحَرَّمَ أَشْيَاءَ فَلَا تَنْتَهِكُوهَا، وَسَكَتَ عَنْ أَشْيَاءَ رَحْمَةً لَكُمْ غَيْرَ نِسْيَانٍ فَلَا تَبْحَثُوا عَنْهَا» حِدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ وَغَيْرُهُ.
- Terjemah
Dari Abu Tsa’labah Al-Khusyanni Jurtsum bin Nasyir radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan beberapa kewajiban maka janganlah engkau menyepelekannya, dan Dia telah menentukan batasan-batasan maka janganlah engkau melanggarnya, dan Dia telah pula mengharamkan beberapa hal maka janganlah engkau jatuh ke dalamnya. Dia juga mendiamkan beberapa hal–karena kasih sayangnya kepada kalian bukannya lupa–, maka janganlah engkau membahasnya.”
- Makna Hadits
🔰 Kewajiban itu ada dua, fardhu ‘ain yang didalamnya berupa rukun Islam yang lima, dan fardhu kifayah seperti mengurus mayat, menjawab salam, amar maruf nahi munkar, dll.
🔰 Jangan sampai kita menunda kewajiban. Dalam perjalanan mi’raj, Rasulullah saw diperlihatkan seseorang yang dipukul Kepalanya sampai hancur karena lalai, kepalanya tidak pernah diajak sujud.
🔰 Tidak mengerjakan sholat juga sama saja dengan menyalahi tata aturan dan sistem alam semesta yang semuanya bertasbih kepada Allah. Itu disebabkan dirinya tidak sadar bahwa hamba harusnya tunduk pada Allah swt.
🔰 Batasan Allah, maksudnya adalah perilaku yang tidak diridhoi Allah. Parameternya adalah syariat. Sedangkan maksiat adalah segala sesuatu yang melalaikan dari Allah. Kita bisa maksiat dan melampaui batas karena tidak sadar peran kita sebagai hamba. Kita pun harus sadar posisi kita dalam kehidupan sehari-hari, sebagi anak, sebagai menantu, sebagi istri, sebagai pimpinan sebuah perusahaan.
🔰 Orang tidak sadar itu disebabkan oleh dua hal, pertama bodoh atau jahil. Sehingga dipengaruhi dan dikuasai nafsu karena memang tidak ada ilmu. Yang kedua gila atau hilang kesadaran.
🔰 Semua hal adalah ujian yang harus dihadapi dengan sabar dan syukur. kita harus selalu bersabar dan bersyukur sampai akhirnya hanya ada rasa syukur dalam diri kita setiap kita menghadapi suatu masalah.
🔰 Allah telah mengharamkan suatu hal, seperti durhaka, memakan harta riba, memakan harta anak yatim. Maka janganlah melampaui batasan. Esensi keharaman ini sebenarnya untuk menjaga kehormatan dan eksistensi manusia.
🔰 Allah telah memudahkan beberapa hal sebagai bentuk rahmat, sehingga kita bisa menyelesaikannya dalam permusyawarahan. Mubah bukan karena Allah tidak tahu atau lupa, tapi memang mubah diberikan untuk mempermudah manusia.
🔰 Jangan mencari-cari hukum yang sudah jelas halal haramnya. Jangan bertanya sesuatu yang tidak dihalalkan dan diharamkan, pun jangan mempertanyakan sesuatu yang telah ditetapkan Allah. Jangan bertanya sesuatu, yang karena hal tersebut membuatnya menjadi haram.
🔰 Jangan memberatkan agama karena sebenarnya agama itu tidak berat, hanya saja pertanyaan kita yang seringkali terlalu mempersulit keadaan sehingga menjadikan ibadah dan beragama terasa berat. Jangan terjebak dalam perdebatan suatu hukum yang sudah jelas halal- haramnya. celakalah orang-orang yang membahas sesuatu yang tidak ada faedahnya.
🔰 Tanda bagusnya muslim adalah meninggalkan yang tidak berfaedah, berpikir sebelum berucap, dan tidak mempertanyakan ketetapan Allah, karena hal ini akan menjadikan tergelincirnya kita ke dalam keharaman.
🔰 Salah satu contoh dari mempertanyakan ketetapan Allah swt adalah “miras dan judi itu haram atau enggak sih?”. Padahal sudah jelas disebutkan dalam Alquran bahwa kedua hal tersebut adalah haram, namun banyak sekali pengkajian ulang untuk membolehkah yang haram dengan alasan demi kemaslahatan rakyat dan untuk income negara. Lokalisasi tempat maksiat karena cukai yang dihasilkan cukup tinggi. Yang haram tetaplah haram. Ketika kas negara bercampur dari yang haram, syubhat dan yang halal tentunya APBN kita menjadi tidak jelas. Dan mendiamkan hal terdebut adalah bentuk persetujuan, sehingga ulama-ulama harus berani untuk berbicara.
🔰 Segala sesuatu ada porsinya. Berlebihan dalam yang mubah bisa menjadikannya makruh bahkan haram.
🔰 Waktu Shalat Dhuhur jam 12.00 sampai 15.00 misalnya. Lalu sholatnya jam 14.50, ini namanya lalai, mengakhirkan waktu. Menyia-nyiakan waktu dan mengutamakan kepentingan dunia tidak efisien, meremehkan sholat padahal tidak ada udzur syar’i.
🔰 Sebaiknya menghindari makanan yang sumbernya syubhat, jauhi lingkungan dan orang-orang yang berkecimpung di dalam kesyubhatan. Karena syubhat, sebentar lagi akan tergelincir pada keharaman.