Categories
Islamic Learning Sirah Nabawi

Tragedi Kelam Bumi Karbala

Lalu siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya Tragedi Karbala ini? Analisa Prof Dr Abdusy Syaafi Muhammad Abdul Lathif, ilmuan Mesir dan Guru Besar Sejarah Islam Universitas Al-Azhar, Kairo, mungkin bisa jadi rujukan. ⁣

Dalam karyanya Al-‘Alam al-Islami fil ‘Ashri al-Umawi disebutkan, jika ada yang menuduh Yazid bin Muawiyah yang bertanggung jawab, maka ia tak pernah memerintahkan untuk membunuh Hasan dan tidak juga merasa senang dengan peristiwa itu. Kendati demikian, Yazid tetap tak bisa berlepas tangan. Seharusnya ia bisa memberikan perintah jelas kepada Ibnu Ziyad agar tidak membunuh Husain.⁣

Ada riwayat menyebutkan, Yazid berusaha untuk mencegah agar Husain tidak berangkat dengan cara mengirimkan surat kepada Abdullah bin Abbas guna mencegah Husain. Ketika mengetahui berita terbunuhnya Husain, Yazid pun berduka dan melaknat orang-orang yang membunuhnya. Yazid pun memperlakukan dengan baik sisa-sisa keluarga Husain yang masih hidup. ⁣

Yang patut disesalkan adalah sikap penduduk Kufah. Merekalah yang mengundang Husain ke Kufah. Namun ketika Ubaidillah bin Ziyad datang, tak ada riwayat yang menceritakan perlawanan penduduk Kufah bahkan hingga dibunuhnya Muslim bin Uqail. ⁣

Secara spesifik, sosok Ubaidillah bin Ziyad dan Syamr bin Dziljausyan adalah orang yang sangat berperan langsung terhadap tragedi ini. Adapun Alhurr bin Yazid at-Tamimi telah berupaya mencari solusi tapi tidak berhasil. Bahkan diriwayatkan, Alhurr akhirnya berpindah ke pihak Husain bin Ali.⁣

Sosok Umar bin Saad bin Abi Waqqash memang telah berupaya melakukan negosiasi. Tapi gagal karena kebijakan langsung dikendalikan oleh Ubaidillah bin Ziyad. “Maka, tanggung jawab darah yang tertumpah harus dipikul oleh Ibnu Ziyad dan penduduk Kufah,” tulis Prof Dr Abdusy Syaafi Muhammad Abdul Lathif. ⁣

Semua telah terjadi. Kita boleh berduka dengan wafatnya Husain. Tapi tentu tak boleh berlebihan dengan meratap-ratap, memukuli tubuh serta melaknat siapa pun yang belum tentu bersalah secara langsung, seperti dilakukan kalangan Syiah. Wallahu a’lam.

Ditulis oleh: Ust. DR. Hepi Andi Bastoni, Lc., MA. (sesuai dengan tema pembelajaran Selasa, 12 Oktober)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

 

Hello!

Klik kontak kami di bawah ini untuk mengobrol di WhatsApp

× How can I help you?